handphone ternama tahun 2010
technology 04.36
Siapa sangka, merek lokal yang dahulu dipandang sebelah mata, kini bisa menguasai 30% pangsa pasar penjualan ponsel di Tanah Air. Sejumlah merek lokal seperti Nexian, HT Mobile, dan TiPhone, kabarnya mengalahkan penjualan merek-merek ternama seperti Motorola, Samsung, LG, dan Sony Ericsson.
Menurut Director Critical Path South East Asia Region, Desra Ghazfan, keberhasilan ponsel merek lokal merebut perhatian pasar sebenarnya sederhana saja. "Murah dan mudah digunakan sesuai kebutuhan masyarakat kebanyakan," ujarnya , di Jakarta, Selasa (13/7/2010).
Kata dia, murah dan mudah menjadi kata kunci yang terbukti efektif dalam pemasaran ponsel yang aslinya buatan China tersebut. Dengan harga di bawah Rp 1 juta, ponsel merek lokal laris manis karena dianggap bisa memenuhi ekspektasi pelanggan.
"Ponsel keluaran kami, misalnya, dengan harga kisaran Rp 600-700 ribu sudah bisa nonton TV, push email, chatting, jejaring sosial, dan lainnya. Fiturnya lengkap, tapi harganya sangat terjangkau. Itu sebabnya merek lokal bisa menguasai 30% dari 8 juta ponsel yang terjual setiap tahunnya," kata Raymond Tedjokusumo, General Manager Supertone.
Menurut mereka berdua, keberhasilan ponsel merek lokal dalam pemasaran yang kerap dibundel dengan kartu perdana operator, ternyata telah menarik minat operator internasional untuk mengadopsinya.
"Kami telah berbicara dengan StarHub dan SingTel di Singapura, Hutch di Thailand, Turkcell di Turki, Telefonica di Argentina, serta MTN dari Nigeria. Mereka meminta kami untuk menjual model bisnis ponsel merek lokal seperti di Indonesia untuk pasar youth dan foreign worker," lanjut Raymond.
Permintaan itu tentu langsung disambut Supertone yang memiliki brand SPC Mobile. Vendor yang dulunya berkiprah di bisnis komputer itu pun menggandeng Critical Path untuk menyediakan ponsel beserta aplikasi yang sesuai dengan market masing-masing operator tersebut.
